Proklamasi menjadi peristiwa sakral bagi rakyat Indonesia,
pasalnya mulai hari itulah bangsa Indonesia menyatakan dirinya bebas dari
penjajahan bangsa asing. Sehingga bangsa Indonesia berhak memiliki, menguasai
dan bebas bertindak atas wilayah kekuasaannya.
Proklamasi terlaksana atas perjuangan para pahlawan yang
rela berkorban demi kemerdekaan Indonesia. Tumpah darah mewarnai perjuangan mereka. Hingga sampailah
pada tujuan yang dicita-citakan.
Namun tahukah kamu ada banyak sekali kejadian menarik
yang tak terduga dibalik itu semua? Inilah beberapa diantaranya.
1. Saat Proklamasi, Sukarno Tak Sedang Berpuasa
Seperti yang kita ketahui, proklamasi digelar bertepatan
dengan bulan Ramadan di saat semua orang berkewajiban menunaikan ibadah puasa
satu bulan penuh. Namun ada yang janggal dengan Presiden Sukarno, beliau tidak
menjalankan puasa pada hari itu.
Alasannya beliau terserang penyakit malaria tersiana,
sehingga dokter menyarankan untuk tidak berpuasa dulu dan harus memperbanyak
istirahat.
Saat masih pagi beliau dibangunkan dan mengatakan masih
tidak enak badan, lalu dokter menyuntiknya dan memberikan obat untuk diminum,
lalu beliau tidur kembali. Sekitar pukul 9 beliau dibangunkan, namun proklamasi
baru digelar pukul 10 setelah Mohammad Hatta datang. Setelah itu, beliau pergi
ke kamar untuk istirahat kembali.
2. Bendera dari Kain Sprei
Sebenarnya Fatmawati, istri Sukarno, telah menyiapkan
bendera merah putih untuk dikibarkan saat proklamasi. Namun karena dianggap
terlalu kecil dengan panjang hanya 50 cm, bendera itu tidak digunakan.
Fatmawati lalu membongkar isi lemarinya dan hanya menemukan
kain sprei putih, sedangkan kain merah belum didapat. Seorang pemuda bernama
Lukas mencari kain merah tersebut, akhirnya Ia temukan kain merah milik penjual
soto. Lantas Ia membeli dan menyerahkannya kepada Fatmawati. Berkibarlah
bendera baru dengan ukuran 276x200 cm di tiang bambu sederhana.
3. Teks Proklamasi Dibuang Ke Tong Sampah
Setelah membacakan teks proklamasi, Bung Karno
membuangnya begitu saja ke tong sampah. Beruntung BM Diah seorang wartawan kala
itu memungutnya kembali.
Sempat beredar kabar dokumen penting itu hilang. Sementara
BM Diah sendiri menyimpannya dan baru menyerahkan ke pemerintah pada 1992.
Berarti dokumen bersejarah itu sempat menghilang selama
46 tahun.
4. Negatif Film Dikubur di Bawah Pohon
Frans Mendoer mengabadikan upacara proklamasi kala itu.
Setelah upacara selesai, ia didatangi sekelompok tentara Jepang yang ingin
merampas negatif film gambar tersebut.
Ia mengatakan negatif film tersebut sudah diberikan ke
barisan pelopor. Padahal sebenarnya ia kubur sendiri negatif film itu di bawah
pohon halaman kantor Asia Raya agar tidak diketahui tentara Jepang.
5. Suara Proklamasi Tidak Direkam
Banyak yang menduga rekaman suara Sukarno dibuat saat
proklamasi digelar. Padahal saat itu tidak ada yang mendokumentasikan dengan
rekaman ataupun video, yang ada hanyalah dokumentasi gambar.
Yang sebenarnya terjadi, rekaman tersebut baru dibuat
lima tahun setelah proklamasi berlangsung. Tepatnya di gedung Radio Republik
Indonesia yang sekarang bertempat di Jalan Medan Merdeka Barat 4-5 Jakarta
Pusat.
6. Upacara Proklamasi Digelar Sederhana
Tidak seperti upacara kemerdekaan sekarang ini, pasukan
berbaris rapi di lapangan yang dihiasi berbagai dekorasi menarik. Upacara
proklamasi digelar dengan sangat sederhana, bahkan untuk tiang bendera
sekalipun hanya menggunakan batang bambu yang ditanam begitu saja.
7. Ada Proklamasi Sebelum Hari Kemerdekaan
Uniknya bukan hanya tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi juga
pernah dilakukan dua hari sebelumnya di Kota Cirebon atas permintaan Sutan
Syahrir yang menginginkan proklamasi segera dilangsungkan. Dia meminta dr.
Sudarsono untuk membacakan teks proklamasi, tentu redaksinya berbeda dengan yang
dibaca Sukarno. Ada sekitar 150 orang yang hadir dalam upacara yang digelar di
depan Tugu Kejaksaan Cirebon itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar