Terungkap! Bendera dari Sprei! 7 Kejadian Unik Saat Proklamasi Ini Jarang Diketahui - LOOTFE

Breaking

Tech News

BANNER 728X90

Senin, 22 Oktober 2018

Terungkap! Bendera dari Sprei! 7 Kejadian Unik Saat Proklamasi Ini Jarang Diketahui


Proklamasi menjadi peristiwa sakral bagi rakyat Indonesia, pasalnya mulai hari itulah bangsa Indonesia menyatakan dirinya bebas dari penjajahan bangsa asing. Sehingga bangsa Indonesia berhak memiliki, menguasai dan bebas bertindak atas wilayah kekuasaannya.

Proklamasi terlaksana atas perjuangan para pahlawan yang rela berkorban demi kemerdekaan Indonesia. Tumpah darah  mewarnai perjuangan mereka. Hingga sampailah pada tujuan yang dicita-citakan.

Namun tahukah kamu ada banyak sekali kejadian menarik yang tak terduga dibalik itu semua? Inilah beberapa diantaranya.

1. Saat Proklamasi, Sukarno Tak Sedang Berpuasa

Seperti yang kita ketahui, proklamasi digelar bertepatan dengan bulan Ramadan di saat semua orang berkewajiban menunaikan ibadah puasa satu bulan penuh. Namun ada yang janggal dengan Presiden Sukarno, beliau tidak menjalankan puasa pada hari itu.

Alasannya beliau terserang penyakit malaria tersiana, sehingga dokter menyarankan untuk tidak berpuasa dulu dan harus memperbanyak istirahat.

Saat masih pagi beliau dibangunkan dan mengatakan masih tidak enak badan, lalu dokter menyuntiknya dan memberikan obat untuk diminum, lalu beliau tidur kembali. Sekitar pukul 9 beliau dibangunkan, namun proklamasi baru digelar pukul 10 setelah Mohammad Hatta datang. Setelah itu, beliau pergi ke kamar untuk istirahat kembali.

2. Bendera dari Kain Sprei

Sebenarnya Fatmawati, istri Sukarno, telah menyiapkan bendera merah putih untuk dikibarkan saat proklamasi. Namun karena dianggap terlalu kecil dengan panjang hanya 50 cm, bendera itu tidak digunakan.

Fatmawati lalu membongkar isi lemarinya dan hanya menemukan kain sprei putih, sedangkan kain merah belum didapat. Seorang pemuda bernama Lukas mencari kain merah tersebut, akhirnya Ia temukan kain merah milik penjual soto. Lantas Ia membeli dan menyerahkannya kepada Fatmawati. Berkibarlah bendera baru dengan ukuran 276x200 cm di tiang bambu sederhana.

3. Teks Proklamasi Dibuang Ke Tong Sampah

Setelah membacakan teks proklamasi, Bung Karno membuangnya begitu saja ke tong sampah. Beruntung BM Diah seorang wartawan kala itu memungutnya kembali.
Sempat beredar kabar dokumen penting itu hilang. Sementara BM Diah sendiri menyimpannya dan baru menyerahkan ke pemerintah pada 1992.

Berarti dokumen bersejarah itu sempat menghilang selama 46 tahun.

4. Negatif Film Dikubur di Bawah Pohon

Frans Mendoer mengabadikan upacara proklamasi kala itu. Setelah upacara selesai, ia didatangi sekelompok tentara Jepang yang ingin merampas negatif film gambar tersebut.
Ia mengatakan negatif film tersebut sudah diberikan ke barisan pelopor. Padahal sebenarnya ia kubur sendiri negatif film itu di bawah pohon halaman kantor Asia Raya agar tidak diketahui tentara Jepang.

5. Suara Proklamasi Tidak Direkam

Banyak yang menduga rekaman suara Sukarno dibuat saat proklamasi digelar. Padahal saat itu tidak ada yang mendokumentasikan dengan rekaman ataupun video, yang ada hanyalah dokumentasi gambar.

Yang sebenarnya terjadi, rekaman tersebut baru dibuat lima tahun setelah proklamasi berlangsung. Tepatnya di gedung Radio Republik Indonesia yang sekarang bertempat di Jalan Medan Merdeka Barat 4-5 Jakarta Pusat.

6. Upacara Proklamasi Digelar Sederhana
Tidak seperti upacara kemerdekaan sekarang ini, pasukan berbaris rapi di lapangan yang dihiasi berbagai dekorasi menarik. Upacara proklamasi digelar dengan sangat sederhana, bahkan untuk tiang bendera sekalipun hanya menggunakan batang bambu yang ditanam begitu saja.

7. Ada Proklamasi Sebelum Hari Kemerdekaan

Uniknya bukan hanya tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi juga pernah dilakukan dua hari sebelumnya di Kota Cirebon atas permintaan Sutan Syahrir yang menginginkan proklamasi segera dilangsungkan. Dia meminta dr. Sudarsono untuk membacakan teks proklamasi, tentu redaksinya berbeda dengan yang dibaca Sukarno. Ada sekitar 150 orang yang hadir dalam upacara yang digelar di depan Tugu Kejaksaan Cirebon itu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar