Jauh sebelum Orville Wright dan Willbur Wright atau
dikenal ‘Wright Brothers’ berhasil menerbangkan pesawat pada tahun 1903,
ilmuwan Muslim terkenal telah mengembangkan prinsip-prinsip penerbangan satu
millenium sebelumnya.
Adalah Abbas Ibn Firnas, ilmuwan hebat yang lahir di
Ronda, Spanyol pada tahun 810 Masehi dengan nama lengkap Abbas Abu Al-Qasim bin
Firnas bin Wirdas At-Takurini seorang matematikawan, astronom, fisikawan dan
ahli penerbangan Muslim pada abad ke-9, tercatat sebagai manusia pertama yang
menerbangkan alat transportasi penerbangan.
Abbas Ibn Firnas berhasil terbang menggunakan glider,
alat terbang sederhana yang dilengkapi sayap. Alat terbang yang dia ciptakan
memang masih sederhana. Namun, keberhasilannya menguji dan menerbangkan alat
buatannya pada tahun 852 memberi inspirasi untuk ilmuwan-ilmuwan setelahnya.
Perjalanan Hidupnya
Ibnu Firnas menjalani kehidupannya di daerah Cordoba pada
abad ke-2 sampai ke-3 Hijriyah. Ia hidup pada masa kekhalifahan Bani Umayyah
II.
Abbas sangat antusias dengan matematika, ilmu falak,
fisika, dirgantara, kimia, farmasi, kedokteran, bahkan sastra. Dia merupakan
orang yang serba bisa, bahkan banyak orang di waktu itu menyebutnya sebagai
pakar dari pakar-pakar.
Abbas Ibn Firnas memulai petualangan keilmuannya dengan
mempelajari Al-Quran di wilayah Takurina. Setelah itu dia turut serta belajar
di Masjid Cordoba untuk menimba ilmu ke-Islaman yang lebih luas.
Fase selanjutnya, ia mulai mengadakan diskusi dan dialog,
mengadakan seminar dan ceramah dalam berbagai bidang ilmu.
Karya-Karya dan Penemuan
Berkat keuletannya dalam mendalami berbagai bidang ilmu
pengetahuan, Abbas Ibn Firnas berhasil menciptakan berbagai karya ilmiah yang
bermanfaat untuk kehidupan manusia.
Al-Miqatah adalah penemuan pertamanya, sebuah
jam air yang menggunakan sistem bayangan matahari. Alat tersebut Ia persembahkan untuk Khalifah
Muhammad ‘Abdurrahman (851-886 M).
Penemuan kedua adalah Al-Minqalah alat penghitung
waktu, sampai sekarang masih ada di Masjid Al-Kabir di Kota Tanger.
Dia juga menciptakan alat yang berfungsi mengetahui
rotasi matahari, bulan dan planet-planet di angkasa. Selain itu Ia pun menciptakan kubah langit tiruan
yang dipasang di rumahnya, dia juga menciptakan kaca silika dan kaca murni
tidak berwarna dari batu dan pasir.
Salah satu penemuan terhebatnya yang menggemparkan dunia
adalah penemuan teori di bidang penerbangan.
Bidang Penerbangan
Konon, Ia terinspirasi dengan salah satu ayat dalam
Al-Quran tepatnya dalam surat Al-Mulk ayat 19 yang artinya :
“ Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu.”
Abbas Ibn Firnas mengamati burung dan mencoba berbagai
eksperimen dengan dasar keilmuan yang Ia miliki. Ia yakin kalau burung saja
bisa terbang, tentu manusia bisa lebih daripada itu.
Percobaan Terbang
Ibn Firnas melakukan percobaan terbang perdana pada tahun
852 Masehi, kala itu dia berumur 35 tahun.
Dia mencoba terbang dengan parasit lebar yang dari batang
kayu ringan dan kain dari menara Masjid Cordoba, ternyata Ia berhasil mengudara
walau hanya beberapa meter saja. Kemudian Ia terjatuh dan mengakibatkan
luka-luka ringan.
Selama bertahun-tahun Ia mengoreksi temuan dan melengkapi
kekurangannya. Sampai pada umur yang ke-65, dia mencoba terbang untuk kesekian
kalinya. Sekarang Ia mengenakan pakaian
yang terbuat dari serat sutra putih yang padat, kemudian ia balut dengan
bulu-bulu burung nasar, sepasang sayap dari kayu dan parasit kain sutra. Diceritakan
Ia melompat dari Gunung ‘Arus di kota Monte Agudo.
Sambil menunggu kerumunan orang yang hendak menyaksikannya,
dia berbicara dengan suara lantang meminta doa agar percobaannya berhasil.
Kemudian Ia melompat dari puncak bukit dan berhasil terbang selama 10 menit,
semua orang takjub, bahkan satu diantara saksi mata mengatakan Ibn Firnas mampu
terbang layaknya burung.
Namun ketika hendak mendarat, dia lupa memperhatikan
burung yang menggunakan ekornya untuk mendarat, sebab itu dia juga lupa
menempatkan ekor pada alatnya. Akibatnya dia terjatuh dan menyebabkan tulang
punggungnya patah, sebagian menyebutkan tulang rusuknya juga patah.
Penyebaran Manuskrip Hasil Penemuan
Karena kesuksesan percobaan terbangnya, Ibn Firnas
bertambah populer dan menjadi buah bibir masyarakat. Hasil penemuannya tersebar
ke belahan dunia barat ketika Islam kalah ditaklukan di Spanyol.
Bukan tidak mungkin para ilmuwan barat mempelajari
manuskrip tersebut, hingga muncul lah dua orang kakak beradik Orville dan
Willbur Wright yang dihargai atas desain dan perancangan pesawat terbang
bermesin pertama.
Kemudian menyebar lebih luas lagi teori-teori penerbangan
ke berbagai belahan dunia ditambah dengan teori penemuan yang baru, hingga
dikenal lah ilmuwan-ilmuwan terkemuka dunia yang ahli di bidang penerbangan,
salah satunya Prof. Dr. H. B.J. Habibie seorang ilmuwan dan bangsawan asal Indonesia.
Penghargaan
Abbas Ibn Firnas dikenang dan dijadikan ikon di beberapa
negara. Pemerintah Libya mengeluarkan prangko bergambar dirinya, Irak membangun
patung dan mengabadikan namanya sebagai nama bandara di utara Baghdad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar