Bukan Wright Brothers, Inilah Penemu Pesawat Terbang Pertama - LOOTFE

Breaking

Tech News

BANNER 728X90

Jumat, 19 Oktober 2018

Bukan Wright Brothers, Inilah Penemu Pesawat Terbang Pertama

Jauh sebelum Orville Wright dan Willbur Wright atau dikenal ‘Wright Brothers’ berhasil menerbangkan pesawat pada tahun 1903, ilmuwan Muslim terkenal telah mengembangkan prinsip-prinsip penerbangan satu millenium sebelumnya.

Inilah Dia Sang Penemu Prinsip Pertama
Adalah Abbas Ibn Firnas, ilmuwan hebat yang lahir di Ronda, Spanyol pada tahun 810 Masehi dengan nama lengkap Abbas Abu Al-Qasim bin Firnas bin Wirdas At-Takurini seorang matematikawan, astronom, fisikawan dan ahli penerbangan Muslim pada abad ke-9, tercatat sebagai manusia pertama yang menerbangkan alat transportasi penerbangan.

Abbas Ibn Firnas berhasil terbang menggunakan glider, alat terbang sederhana yang dilengkapi sayap. Alat terbang yang dia ciptakan memang masih sederhana. Namun, keberhasilannya menguji dan menerbangkan alat buatannya pada tahun 852 memberi inspirasi untuk ilmuwan-ilmuwan setelahnya.

Perjalanan Hidupnya

Ibnu Firnas menjalani kehidupannya di daerah Cordoba pada abad ke-2 sampai ke-3 Hijriyah. Ia hidup pada masa kekhalifahan Bani Umayyah II.

Abbas sangat antusias dengan matematika, ilmu falak, fisika, dirgantara, kimia, farmasi, kedokteran, bahkan sastra. Dia merupakan orang yang serba bisa, bahkan banyak orang di waktu itu menyebutnya sebagai pakar dari pakar-pakar.
Abbas Ibn Firnas memulai petualangan keilmuannya dengan mempelajari Al-Quran di wilayah Takurina. Setelah itu dia turut serta belajar di Masjid Cordoba untuk menimba ilmu ke-Islaman yang lebih luas.

Fase selanjutnya, ia mulai mengadakan diskusi dan dialog, mengadakan seminar dan ceramah dalam berbagai bidang ilmu.

Karya-Karya dan Penemuan

Berkat keuletannya dalam mendalami berbagai bidang ilmu pengetahuan, Abbas Ibn Firnas berhasil menciptakan berbagai karya ilmiah yang bermanfaat untuk kehidupan manusia.

Al-Miqatah adalah penemuan pertamanya, sebuah jam air yang menggunakan sistem bayangan matahari.  Alat tersebut Ia persembahkan untuk Khalifah Muhammad ‘Abdurrahman (851-886 M).

Penemuan kedua adalah Al-Minqalah alat penghitung waktu, sampai sekarang masih ada di Masjid Al-Kabir di Kota Tanger.

Dia juga menciptakan alat yang berfungsi mengetahui rotasi matahari, bulan dan planet-planet di angkasa.  Selain itu Ia pun menciptakan kubah langit tiruan yang dipasang di rumahnya, dia juga menciptakan kaca silika dan kaca murni tidak berwarna dari batu dan pasir.

Salah satu penemuan terhebatnya yang menggemparkan dunia adalah penemuan teori di bidang penerbangan.

Bidang Penerbangan

Konon, Ia terinspirasi dengan salah satu ayat dalam Al-Quran tepatnya dalam surat Al-Mulk ayat 19 yang artinya : 
“ Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu.”
Abbas Ibn Firnas mengamati burung dan mencoba berbagai eksperimen dengan dasar keilmuan yang Ia miliki. Ia yakin kalau burung saja bisa terbang, tentu manusia bisa lebih daripada itu.

Percobaan Terbang

Ibn Firnas melakukan percobaan terbang perdana pada tahun 852 Masehi, kala itu dia berumur 35 tahun.

Dia mencoba terbang dengan parasit lebar yang dari batang kayu ringan dan kain dari menara Masjid Cordoba, ternyata Ia berhasil mengudara walau hanya beberapa meter saja. Kemudian Ia terjatuh dan mengakibatkan luka-luka ringan.
 
Selama bertahun-tahun Ia mengoreksi temuan dan melengkapi kekurangannya. Sampai pada umur yang ke-65, dia mencoba terbang untuk kesekian kalinya.   Sekarang Ia mengenakan pakaian yang terbuat dari serat sutra putih yang padat, kemudian ia balut dengan bulu-bulu burung nasar, sepasang sayap dari kayu dan parasit kain sutra. Diceritakan Ia melompat dari Gunung ‘Arus di kota Monte Agudo.

Sambil menunggu kerumunan orang yang hendak menyaksikannya, dia berbicara dengan suara lantang meminta doa agar percobaannya berhasil. Kemudian Ia melompat dari puncak bukit dan berhasil terbang selama 10 menit, semua orang takjub, bahkan satu diantara saksi mata mengatakan Ibn Firnas mampu terbang layaknya burung.

Namun ketika hendak mendarat, dia lupa memperhatikan burung yang menggunakan ekornya untuk mendarat, sebab itu dia juga lupa menempatkan ekor pada alatnya. Akibatnya dia terjatuh dan menyebabkan tulang punggungnya patah, sebagian menyebutkan tulang rusuknya juga patah.

Penyebaran Manuskrip Hasil Penemuan

Karena kesuksesan percobaan terbangnya, Ibn Firnas bertambah populer dan menjadi buah bibir masyarakat. Hasil penemuannya tersebar ke belahan dunia barat ketika Islam kalah ditaklukan di Spanyol.

Bukan tidak mungkin para ilmuwan barat mempelajari manuskrip tersebut, hingga muncul lah dua orang kakak beradik Orville dan Willbur Wright yang dihargai atas desain dan perancangan pesawat terbang bermesin pertama.

Kemudian menyebar lebih luas lagi teori-teori penerbangan ke berbagai belahan dunia ditambah dengan teori penemuan yang baru, hingga dikenal lah ilmuwan-ilmuwan terkemuka dunia yang ahli di bidang penerbangan, salah satunya Prof. Dr. H. B.J. Habibie seorang ilmuwan dan bangsawan asal Indonesia.

Penghargaan

Abbas Ibn Firnas dikenang dan dijadikan ikon di beberapa negara. Pemerintah Libya mengeluarkan prangko bergambar dirinya, Irak membangun patung dan mengabadikan namanya sebagai nama bandara di utara Baghdad.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar